Senin, 14 Maret 2011

Tata Nama Biologi

Tata nama biologi
Tata nama dalam biologi telah mengalami perubahan berkali-kali semenjak manusia mencatat berbagai jenis organisme. Plinius dari masa Kekaisaran Romawi telah menulis sejumlah nama tumbuhan dan hewan dalam ensiklopedia yang dibuatnya dalam bahasa Latin. Sistem penamaan organisme selanjutnya selalu menggunakan bahasa Latin dalam tradisi pencatatan Eropa. Hingga sekarang sukar dijumpai sistem penulisan nama organisme yang dipakai dalam tradisi Arab atau Tiongkok. Kemungkinan dalam tradisi ini penulisan nama menggunakan nama setempat (nama lokal). Keadaan berubah setelah cara penamaan yang lebih sistematik diperkenalkan oleh Carolus Linnaeus dalam kitab yang ditulisnya, Systema Naturae ("Sistematika Alamiah").
Tata nama binomial
Tata nama binomial (binomial berarti 'dua nama') merupakan aturan penamaan baku bagi semua organisme (makhluk hidup) yang terdiri dari dua kata dari sistem taksonomi (biologi), dengan mengambil nama genus dan nama spesies. Nama yang dipakai adalah nama baku yang diberikan dalam bahasa Latin atau bahasa lain yang dilatinkan. Aturan ini pada awalnya diterapkan untuk fungitumbuhan dan hewanoleh penyusunnya (Carolus Linnaeus), namun kemudian segera diterapkan untuk bakteri pula. Sebutan yang disepakati untuk nama ini adalah 'nama ilmiah' (scientific name). Awam seringkali menyebutnya sebagai "nama latin" meskipun istilah ini tidak tepat sepenuhnya, karena sebagian besar nama yang diberikan bukan istilah asli dalam bahasa latin melainkan nama yang diberikan oleh orang yang pertama kali memberi pertelaan atau deskripsi (disebut deskriptor) lalu dilatinkan.
Penamaan organisme pada saat ini diatur dalam Peraturan Internasional bagi Tata Nama Botani (ICBN) bagi tumbuhan, beberapa alga, fungi, dan lumut kerak, serta fosil tumbuhan; Peraturan Internasional bagi Tata Nama Zoologi (ICZN) bagi hewan dan fosil hewan; dan Peraturan Internasional bagi Tata Nama Prokariota (ICNP). Aturan penamaan dalam biologi, khususnya tumbuhan, tidak perlu dikacaukan dengan aturan lain yang berlaku bagi tanaman budidaya (Peraturan Internasional bagi Tata Nama Tanaman Budidaya, ICNCP).
Aturan penulisan
§  Aturan penulisan dalam tatanama binomial selalu menempatkan nama ("epitet" dari epithet) genus di awal dan nama ("epitet") spesies mengikutinya.
§  Nama genus SELALU diawali dengan huruf kapital (huruf besar, uppercase) dan nama spesies SELALU diawali dengan huruf biasa (huruf kecil, lowercase).
§  Penulisan nama ini tidak mengikuti tipografi yang menyertainya (artinya, suatu teks yang semuanya menggunakan huruf kapital/balok, misalnya pada judul suatu naskah, tidak menjadikan penulisan nama ilmiah menjadi huruf kapital semua) kecuali untuk hal berikut:
1. Pada teks dengan huruf tegak (huruf latin), nama ilmiah ditulis dengan huruf miring (huruf italik), dan sebaliknya. Contoh: Glycine soja,Pavo muticus. Perlu diperhatikan bahwa cara penulisan ini adalah konvensi yang berlaku saat ini sejak awal abad ke-20. Sebelumnya, seperti yang dilakukan pula oleh Carolus Linnaeus, nama atau epitet spesies diawali dengan huruf besar jika diambil dari nama orang atau tempat.
2. Pada teks tulisan tangan, nama ilmiah diberi garis bawah yang terpisah untuk nama genus dan nama spesies.
§  Nama lengkap (untuk hewan) atau singkatan (untuk tumbuhan) dari deskriptor boleh diberikan di belakang nama spesies, dan ditulis dengan huruf tegak (latin) atau tanpa garis bawah (jika tulisan tangan). Jika suatu spesies digolongkan dalam genus yang berbeda dari yang berlaku sekarang, nama deskriptor ditulis dalam tanda kurung. Contoh: Glycine max Merr., Passer domesticus (Linnaeus, 1978) — yang terakhir semula dimasukkan dalam genus Fringilla, sehingga diberi tanda kurung (parentesis).
§  Pada penulisan teks yang menyertakan nama umum/trivial, nama ilmiah biasanya menyusul dan diletakkan dalam tanda kurung.
Contoh pada suatu judul: "PENGUJIAN DAYA TAHAN KEDELAI (Glycine max Merr.) TERHADAP BEBERAPA TINGKAT SALINITAS". (Penjelasan: Merr. adalah singkatan dari deskriptor (dalam contoh ini E.D. Merrill) yang hasil karyanya diakui untuk menggambarkanGlycine max. Nama Glycine max diberikan dalam judul karena ada spesies lain, Glycine soja, yang juga disebut kedelai.).
§  Nama ilmiah ditulis lengkap apabila disebutkan pertama kali. Penyebutan selanjutnya cukup dengan mengambil huruf awal nama genus dan diberi titik lalu nama spesies secara lengkap. Contoh: Tumbuhan dengan bunga terbesar dapat ditemukan di hutan-hutan Bengkulu, yang dikenal sebagai padma raksasa (Rafflesia arnoldii). Di Pulau Jawa ditemukan pula kerabatnya, yang dikenal sebagai R. patma, dengan ukuran bunga yang lebih kecil.
Sebutan E. coli atau T. rex berasal dari konvensi ini.
§  Singkatan "sp." (zoologi) atau "spec." (botani) digunakan jika nama spesies tidak dapat atau tidak perlu dijelaskan. Singkatan "spp." (zoologi dan botani) merupakan bentuk jamak. Contoh: Canis sp., berarti satu jenis dari genus CanisAdiantum spp., berarti jenis-jenisAdiantum.
§  Sering dikacaukan dengan singkatan sebelumnya adalah "ssp." (zoologi) atau "subsp." (botani) yang menunjukkan subspesies yang belum diidentifikasi. Singkatan ini berarti "subspesies", dan bentuk jamaknya "sspp." atau "subspp."
§  Singkatan "cf." (dari confer) dipakai jika identifikasi nama belum pasti. Contoh: Corvus cf. splendens berarti "sejenis burung mirip dengan gagak (Corvus splendens) tapi belum dipastikan sama dengan spesies ini".
§  Penamaan fungi mengikuti penamaan tumbuhan.
§  Tatanama binomial dikenal pula sebagai "Sistem Klasifikasi Binomial".

Kamis, 10 Maret 2011

Syair-Syair Orang Kuat

Bangun dan tinggalkanlah tidur panjang …
Sungguh Islam telah kembali …
Di jalan Alloh kita telah berjalan dan mengumandangkan jihad …
Kelompok orang mukmin telah bangkit …
Dengan para pemuda yang jujur …
Dalam malam-malam nestapa mereka berjalan …
Di belakang Al Qur’an yang nyata …
Mereka tidak peduli dengan berbagai kesusahan di antara taring-taring zaman …
Bangun dan tinggalkanlah tidur panjang …
Sungguh Islam telah kembali …
Di jalan Alloh kita telah berjalan dan mengumumkan jihad …
Sampaikanlah kabar gembira kepada manusia …
Dengan subuh yang terbit dengan terang …
Wahai malam-malam para pendholim …
Wahai kehinaan orang-orang yang bermain …
Wahai kesia-siaan selama bertahun-tahun …
Telah datang janji yang nyata …
Kami telah datang kepada kalian dengan membawa senapan dan qur’an yang nyata

Selasa, 08 Maret 2011

soal

SOAL-SOAL HIMPUNAN, GARIS DAN SUDUT
1. Nyatakan himpunan berikut dengan mendaftar anggotanya!
a. P = {bilangan ganjil antara 1 dan 30 yang habis dibagi 5}
b. Q = {x | 1 < p ≤ 11. x bilangan cacah}
c. R = {empat bilangan prima yang pertama}
d. S = {x | x = 4p, p < 25. p bilangan cacah}

2. Kelompok siswa berjumlah 40 orang. 20 orang suka biologi, 17 orang suka fisika, dan yang suka
keduanya 7 orang.
a. Buatlah diagram Venn berdasarkan keterangan di atas
b. Berapa orang yang tidak suka keduanya

3. S = {a, b, c, d, e, f, g, h, i, j, k}
A = {a, b, d, g}
B = {a, d, I, j, k}
a. A B c. A Ac
b. A B d. (A B) c

4. Tentukan besar sudut berikut
a. ¾ sudut lurus
b. 1/12 sudut satu putaran penuh

5. Perhatikan gambar berikut.
Tentukanlah:
a. Nilai x
b. Besar ∠BDC

Rabu, 02 Maret 2011

Keanekaragaman Hayati

A. Keanekaragaman Indonesia Berdasarkan Karakteristik Wilayahnya
        Secara astronomis indonesia berada pada 6LU - 110 LS dan 950 BT - 1410 BT. artinya indonesia terletak didaerah iklim tropis (daerah tropis berada diantara 23 1/20 LU dan 23 1/20 LS). Ciri - ciri daerah tropis antara lain temperatur cukup tinggi  (260C - 280C), curah hujan cukup banyak (700 - 7000mm/ tahun) dan tanahnya subur karena proses pelapukan batuan cukup cepat.
        Bila dilihat dari geografis , indonesia terletak pada pertemuan dua rangkaian pegunungan muda, yakni sirkum pasifik dan rangkaian sirkum mediterania, sehingga indonesia memiliki banyak pegunungan berapi. hal tersebut menyebabkan tanah menjadi subur.
        Di Indonesia terdapat 10% spesies tanaman, 12% spesies mamalia, 16% spesies reptilia dan amfibi , dan 17% dari spesies burung yang ada didunia.
sejumlah spesies tersebut bersifat endemik , yaitu hanya terdapat di Indonesia dan tidak ditemukan ditempat lain.
Contohnya adalah sebagai berikut:
1. burung cendrawasih di papua,
2. burung maleo di sulawesi,
3. komodo di pulau komodo.
4. anoa di sulawesi
5. rafflesia arnoldii, terdapat dipulau sumatera dan penyebarannya disepanjang bukit barisan dari aceh sampai lampung.
6. Bunga bangkai (Amorphophallus titanum) merupakan flora khas indonesia yang terdapat disumatra.

        Tumbuhan yang beraneka ragam dan bernilai ekonomi dapat dimanfaatkan. contohnya sebagai berikut:
1. macam - macam varietas durian (Duriozibethinus), antara lain , durian petruk dari randusaria jepara, durian sitokong dari 
    ragunan, durian sunan yang berasal dari boyolali, durian simas dari bogor.
2. Kedondong (Spondias cythrerea), misalnya kedondong karimunjawa berasal dari Karimunjawa.
3. Salak (Zalacca edulis), misalnya , salak pondoh berasal dari desa soka sleman  dan salak bejalen dari ambarawa.
B. Keanekaragaman Indonesia Berdasarkan Persebarannya
        Persebaran organisme dimuka bumi dipelajari dalam cabang biologi yang disebut biogeografi . studi tentang penyebaran spesies menunjukkan bahwa spesies - spesies berasal dari satu tempat, namun selanjutnya menyebar keberbagai daerah . organisme tersebut kemudian mengalami diferensiasi menjadi subspesies baru dan spesies baru yang cocok terhadap daerah yang ditempatinya. 
       Penghalang geografi atau barrier seperti gunung yang tinggi, sungai dan lautan dapat membatasi penyebaran dan kompetisi dari suatu spesies  (isolasi geografi). adanya isolasi geografi juga menyebabkan perbedaan susunan flora dan fauna diberbagai tempat.
       Berdasarkan adanya persamaan fauna  didaerah - daera h tertentu , maka dapat dibedakan menjadi 6 daerah biogeografi dunia sebagai berikut:
1. Nearktik : Amerika utara
2. Palearktik : Asia sebelah utara Himalaya, Eropa dan Afrika , gurun sahara sebelah utara.
3. Neotropikal : Amerika Selatan bagian tengah.
4. Oriental: Asia, Himalaya bagian selatan.
5. Ethiopia : Afrika
6. Australian : Australia dan pulau - pulau sekitarnya.

C. Persebaran Hewan Di Indonesia
Kepulauan Indonesia merupakan tempat dua kawasan / daerah bertemuyaitu kawasan oriental yang amat kaya akan binatang dan mamalia. Wallace memperhatikan perbedaan pada flora dan faunanya, dan berhasil menarik garis pada peta sedemikian serupa sehingga memisahkan kelompok kehidupan satu sama lain. 

1. Persebaran Hewan Di Wilayah Indonesia Barat
Bagian barat yang merupakan paparan sunda memiliki fauna asia, contohnya berbagai jenis kera, gajah, macan, kerbau liar, babi hutan, dan rusa.
a) Sumatra memiliki hewan - hewan yang khas, seperti: gajah, tapir, badak bercula dua, harimau, siamang, dan orang utan.
b) Jawa memiliki badak bercula satu, harimau dan banteng.
c) Kalimantan memiliki badak bercula dua, macan tutul, orang utan, kera berhidung panjang, dan beruang madu.

2. Persebaran Hewan  Di Wilayah  Indonesia Timur 
Bagian timur indonesia ditempati fauna tipe Australia yang terdiri atas burung - burung dengan warna menyolok misalnya Kasuari, burung nuri, parkit, cendrawasih, dan merpati berjambul, beberapa jenis hewan berkantung misalnya kanguru, wallabi, dan kanguru pohon.

 dibagian tengah , seperti sulawesi terdapat hewan yang khas yaitu anoa,dan dipulau komodo terdapat komodo (biawak besar).

Zona peralihan antara Oriental dn Australian
bagian kepulauan indonesia ini merupakan daerah peralihan antara kawasan Australian dan Oriental. Daerah yang merupakan tempat peralihan yang mecolok adalah sulawesi. 

D. Persebaran Tumbuhan Di Muka Bumi
Bioma dapat dairtikan sebagai macam komuniatas utama yang terdapat pada suatu daerah  yang dapat dikenal berdasarkan fisiognomi (kenam[akan). 
sifat dan karakteristik suatu bioma merupakan fungsi iklim (suhu , curah hujan, cahaya dan tanah).
Garis pembatas atau pemisah antara dua bioma walaupun tidak jelas, disebut ecotone. Ekoton ditempati oleh tumbuhan dan hewan yang khas. Biorna-bioma umumnya ditentukan oleh vegetasi atau tumbuhan yang dominan.
hal ini cenderung mencermikan iklim yang umum dari area tersebut. Ada berbagai bioma didunia, yaitu gurun, padang rumput, hutan hujan tropis, hutan gugur, dan savana.
a. gurun (padang pasir) , bioma ini terdapat di afrika, Amerika, Australia dan Cina.

b. Padang Rumput, bioma ini terbentang dari daerah tropik hingga subtropik, misalnya di Amerika.

c. Hutan hujan tropis, terdapat di daerah tropik dan subtropik contoh di amerika selatan (Brasil) , Asia Termasuk Indonesia) dan Afrika.

d. Hutan Gugur (deciduos forest), merupakan bioma yang khas didaerah sedang.

e. Savana terdapat dikedua sisi khatulistiwa, berkembang dengan lebih baik di Afrika dan Amerika Selatan. Savana terdapat jiga di India, Asia Selatan, Australia, dan Indonesia (Irian, NTT, dan NTB).

e. Flora Malesiana
Indonesia memiliki 2 diantara 5 bioma didunia, yaitu bioma hutan hujan tropis dan bioma savana.  bioma hutan hujan tropis yang memiliki keanekaragaman tumbuhan yang sanagt tinggi adalah malesiana.
flora malesiana meliputi tumbuhan yang terdapat di sumatra, kalimantan, filiphina utara, dan kepulauan indonesia lainnya.
Tumbuhan Khas Malesiana yang terkenal adalah rafflesia arnoldii. tumbuhan ini merupakan parasit yang hidup melekat pada akar atau batangtumbuhan pemanjat Tetrasigma. Penyebaran Rafflesia meliputi sumatra (Aceh , Bengkulu), Malaysia, Kalimantan dan jawa.
Di Papua ditemukan pohon buah khas yang disebut matoa (pometia pinnata). Matoa ini rasanya hampir mirip durian dan rambutan. Buah matoa berangkai seperti anggur berbentuk bulat kecil, dan berkulit tipis.

f. Manfaat dan Nilai Keanekaragaman Hayati
1) Kebutuhan dasar, yaitu kebutuhan yang bersifat mutlak , seperti: 
- sandang (ulat sutra, bulu domba, kapas)
- pangan (serealia/biji - bijian, umbi - umbian, sayur, buah, telur, daging, susu dan sebagainya)
- papan (meranti, jati, sengon, pohon sawo, dan sebagainya)
- udara bersih (pepohonan)
 keanekaragamn hayati yang dapat menghasilkan suatu produk yang bermanfaat untuk hidup dan menjaga kesehatan manusia dikatakan memiliki nilai biologi.

2) Kebutuhan Sekunder, kebutuhan untuk lebih menikmati hidup, misalnya:
- transportasi (kuda, onta, sapi)
- rekreasi (hutan, taman bunga, tanaman hias, keindahan bawah laut, hewan piaraan dan sebagainya)

3) Keanekaragaman hayati dapat menghasilkan produk berupa materi atau jasa yang manfaatnya dapat ditukar dengan uang, misalnya bahan kebutuhan pokok atau pangan yang diperdagangkan, dikatakan memiliki nilai ekonomi.

4) Bagi suatu negara tertentu, keanekaragaman hayati dapat memberikan kebanggaan karena keindahan atau kekhasannya, seperti: karapan sapi di madura, ukiran jepara dari kayu jati, lukisan wayang dari kulit domba dan sebagainya. Keanekaragaman hayati tersebut memiliki niali budaya.

5) keanekaragaman hayati masih terus diteliti oleh para ahli, karena sebagai  sumber ilmu atau tujuan lain (misalnya :pemuliaan hewan dan tumbuhan, pelestarian alam, pencarian alternatif bahan pangan dan energi dan sebagainya). jadi keanekaragaman hayati memiliki nilai pendidikan.

Keanekaragaman Hayati

A. Keanekaragaman Indonesia Berdasarkan Karakteristik Wilayahnya
        Secara astronomis indonesia berada pada 6LU - 110 LS dan 950 BT - 1410 BT. artinya indonesia terletak didaerah iklim tropis (daerah tropis berada diantara 23 1/20 LU dan 23 1/20 LS). Ciri - ciri daerah tropis antara lain temperatur cukup tinggi  (260C - 280C), curah hujan cukup banyak (700 - 7000mm/ tahun) dan tanahnya subur karena proses pelapukan batuan cukup cepat.
        Bila dilihat dari geografis , indonesia terletak pada pertemuan dua rangkaian pegunungan muda, yakni sirkum pasifik dan rangkaian sirkum mediterania, sehingga indonesia memiliki banyak pegunungan berapi. hal tersebut menyebabkan tanah menjadi subur.
        Di Indonesia terdapat 10% spesies tanaman, 12% spesies mamalia, 16% spesies reptilia dan amfibi , dan 17% dari spesies burung yang ada didunia.
sejumlah spesies tersebut bersifat endemik , yaitu hanya terdapat di Indonesia dan tidak ditemukan ditempat lain.
Contohnya adalah sebagai berikut:
1. burung cendrawasih di papua,
2. burung maleo di sulawesi,
3. komodo di pulau komodo.
4. anoa di sulawesi
5. rafflesia arnoldii, terdapat dipulau sumatera dan penyebarannya disepanjang bukit barisan dari aceh sampai lampung.
6. Bunga bangkai (Amorphophallus titanum) merupakan flora khas indonesia yang terdapat disumatra.

        Tumbuhan yang beraneka ragam dan bernilai ekonomi dapat dimanfaatkan. contohnya sebagai berikut:
1. macam - macam varietas durian (Duriozibethinus), antara lain , durian petruk dari randusaria jepara, durian sitokong dari 
    ragunan, durian sunan yang berasal dari boyolali, durian simas dari bogor.
2. Kedondong (Spondias cythrerea), misalnya kedondong karimunjawa berasal dari Karimunjawa.
3. Salak (Zalacca edulis), misalnya , salak pondoh berasal dari desa soka sleman  dan salak bejalen dari ambarawa.
B. Keanekaragaman Indonesia Berdasarkan Persebarannya
        Persebaran organisme dimuka bumi dipelajari dalam cabang biologi yang disebut biogeografi . studi tentang penyebaran spesies menunjukkan bahwa spesies - spesies berasal dari satu tempat, namun selanjutnya menyebar keberbagai daerah . organisme tersebut kemudian mengalami diferensiasi menjadi subspesies baru dan spesies baru yang cocok terhadap daerah yang ditempatinya. 
       Penghalang geografi atau barrier seperti gunung yang tinggi, sungai dan lautan dapat membatasi penyebaran dan kompetisi dari suatu spesies  (isolasi geografi). adanya isolasi geografi juga menyebabkan perbedaan susunan flora dan fauna diberbagai tempat.
       Berdasarkan adanya persamaan fauna  didaerah - daera h tertentu , maka dapat dibedakan menjadi 6 daerah biogeografi dunia sebagai berikut:
1. Nearktik : Amerika utara
2. Palearktik : Asia sebelah utara Himalaya, Eropa dan Afrika , gurun sahara sebelah utara.
3. Neotropikal : Amerika Selatan bagian tengah.
4. Oriental: Asia, Himalaya bagian selatan.
5. Ethiopia : Afrika
6. Australian : Australia dan pulau - pulau sekitarnya.

C. Persebaran Hewan Di Indonesia
Kepulauan Indonesia merupakan tempat dua kawasan / daerah bertemuyaitu kawasan oriental yang amat kaya akan binatang dan mamalia. Wallace memperhatikan perbedaan pada flora dan faunanya, dan berhasil menarik garis pada peta sedemikian serupa sehingga memisahkan kelompok kehidupan satu sama lain. 

1. Persebaran Hewan Di Wilayah Indonesia Barat
Bagian barat yang merupakan paparan sunda memiliki fauna asia, contohnya berbagai jenis kera, gajah, macan, kerbau liar, babi hutan, dan rusa.
a) Sumatra memiliki hewan - hewan yang khas, seperti: gajah, tapir, badak bercula dua, harimau, siamang, dan orang utan.
b) Jawa memiliki badak bercula satu, harimau dan banteng.
c) Kalimantan memiliki badak bercula dua, macan tutul, orang utan, kera berhidung panjang, dan beruang madu.

2. Persebaran Hewan  Di Wilayah  Indonesia Timur 
Bagian timur indonesia ditempati fauna tipe Australia yang terdiri atas burung - burung dengan warna menyolok misalnya Kasuari, burung nuri, parkit, cendrawasih, dan merpati berjambul, beberapa jenis hewan berkantung misalnya kanguru, wallabi, dan kanguru pohon.

 dibagian tengah , seperti sulawesi terdapat hewan yang khas yaitu anoa,dan dipulau komodo terdapat komodo (biawak besar).

Zona peralihan antara Oriental dn Australian
bagian kepulauan indonesia ini merupakan daerah peralihan antara kawasan Australian dan Oriental. Daerah yang merupakan tempat peralihan yang mecolok adalah sulawesi. 

D. Persebaran Tumbuhan Di Muka Bumi
Bioma dapat dairtikan sebagai macam komuniatas utama yang terdapat pada suatu daerah  yang dapat dikenal berdasarkan fisiognomi (kenam[akan). 
sifat dan karakteristik suatu bioma merupakan fungsi iklim (suhu , curah hujan, cahaya dan tanah).
Garis pembatas atau pemisah antara dua bioma walaupun tidak jelas, disebut ecotone. Ekoton ditempati oleh tumbuhan dan hewan yang khas. Biorna-bioma umumnya ditentukan oleh vegetasi atau tumbuhan yang dominan.
hal ini cenderung mencermikan iklim yang umum dari area tersebut. Ada berbagai bioma didunia, yaitu gurun, padang rumput, hutan hujan tropis, hutan gugur, dan savana.
a. gurun (padang pasir) , bioma ini terdapat di afrika, Amerika, Australia dan Cina.

b. Padang Rumput, bioma ini terbentang dari daerah tropik hingga subtropik, misalnya di Amerika.

c. Hutan hujan tropis, terdapat di daerah tropik dan subtropik contoh di amerika selatan (Brasil) , Asia Termasuk Indonesia) dan Afrika.

d. Hutan Gugur (deciduos forest), merupakan bioma yang khas didaerah sedang.

e. Savana terdapat dikedua sisi khatulistiwa, berkembang dengan lebih baik di Afrika dan Amerika Selatan. Savana terdapat jiga di India, Asia Selatan, Australia, dan Indonesia (Irian, NTT, dan NTB).

e. Flora Malesiana
Indonesia memiliki 2 diantara 5 bioma didunia, yaitu bioma hutan hujan tropis dan bioma savana.  bioma hutan hujan tropis yang memiliki keanekaragaman tumbuhan yang sanagt tinggi adalah malesiana.
flora malesiana meliputi tumbuhan yang terdapat di sumatra, kalimantan, filiphina utara, dan kepulauan indonesia lainnya.
Tumbuhan Khas Malesiana yang terkenal adalah rafflesia arnoldii. tumbuhan ini merupakan parasit yang hidup melekat pada akar atau batangtumbuhan pemanjat Tetrasigma. Penyebaran Rafflesia meliputi sumatra (Aceh , Bengkulu), Malaysia, Kalimantan dan jawa.
Di Papua ditemukan pohon buah khas yang disebut matoa (pometia pinnata). Matoa ini rasanya hampir mirip durian dan rambutan. Buah matoa berangkai seperti anggur berbentuk bulat kecil, dan berkulit tipis.

f. Manfaat dan Nilai Keanekaragaman Hayati
1) Kebutuhan dasar, yaitu kebutuhan yang bersifat mutlak , seperti: 
- sandang (ulat sutra, bulu domba, kapas)
- pangan (serealia/biji - bijian, umbi - umbian, sayur, buah, telur, daging, susu dan sebagainya)
- papan (meranti, jati, sengon, pohon sawo, dan sebagainya)
- udara bersih (pepohonan)
 keanekaragamn hayati yang dapat menghasilkan suatu produk yang bermanfaat untuk hidup dan menjaga kesehatan manusia dikatakan memiliki nilai biologi.

2) Kebutuhan Sekunder, kebutuhan untuk lebih menikmati hidup, misalnya:
- transportasi (kuda, onta, sapi)
- rekreasi (hutan, taman bunga, tanaman hias, keindahan bawah laut, hewan piaraan dan sebagainya)

3) Keanekaragaman hayati dapat menghasilkan produk berupa materi atau jasa yang manfaatnya dapat ditukar dengan uang, misalnya bahan kebutuhan pokok atau pangan yang diperdagangkan, dikatakan memiliki nilai ekonomi.

4) Bagi suatu negara tertentu, keanekaragaman hayati dapat memberikan kebanggaan karena keindahan atau kekhasannya, seperti: karapan sapi di madura, ukiran jepara dari kayu jati, lukisan wayang dari kulit domba dan sebagainya. Keanekaragaman hayati tersebut memiliki niali budaya.

5) keanekaragaman hayati masih terus diteliti oleh para ahli, karena sebagai  sumber ilmu atau tujuan lain (misalnya :pemuliaan hewan dan tumbuhan, pelestarian alam, pencarian alternatif bahan pangan dan energi dan sebagainya). jadi keanekaragaman hayati memiliki nilai pendidikan.